Thursday, December 9, 2004

Menulis = Berpikir



Menulis = Berpikir?

Benarkah demikian?

Hal itu juga pertama kali terlintas di kepala, dan terngiang-ngiang sampai detik ini. Bukankah menulis cuma menggoreskan pena saja di sebuah kertas? Ya memang sih harus berpikir juga, karena jika tidak berpikir tentu saja huruf yang di tuliskan akan terlihat berantakan. Tapi bukan itu yang di maksud dengan Menulis = Berpikir.

Menulis = Berpikir. Yang dimaksud di sini adalah menuangkan ide / pikiran anda ke dalam penulisan, baik itu dengan goresan pena, maupun soft copy seperti saat ini. Dulu waktu masih SD, benci sekali rasanya jika ada pelajaran Bahasa Indonesia yang mengharuskan belajar menulis, mengarang, maupun puisi. Sepertinya membuang-buang waktu saja, karena toh setiap harinya berbicara dengan bahasa Indonesia. Tetapi sekarang, setelah mengetahui pemahaman ini, maka ada pergeseran paradigma tentang menulis. Beruntunglah teman-teman yang telah terbiasa menyalurkan ide nya melalui tulisan-tulisannya.

Kenapa sih penting menulis = berpikir? atau dengan kata langsungnya apa sih pentingnya berpikir? Albert Einstein manusia yang suka berpikir dan jenius di muka bumi ini juga berpikir. Mungkin ada yang perlu di sadari, otak manusia benar-benar luar biasa kemampuannya. Tidak ada sampai saat ini yang benar-benar mampu menggunakan otaknya dengan sangat optimal, bahkan menurut sumber terpercaya, Albert Einstein sendiri, hanya menggunakan 8% saja dari seluruh kemampuan otak manusia, sedangkan orang rata-rata hanya menggunakan 6% saja. So... Bedanya kita (hehehe termasuk yg rata-rata juga nih) dengan Albert Einstein hanya 2% saja. Bayangkan 2% bedanya saja bisa menciptakan teori relativitas, dan bom Atom.

Ok, sekarang gimana sih mengoptimalkan otak kita? Sama seperti anggota tubuh yang lain. Jika anda ingin melatih otot perut, maka anda harus menggunakan otot perut tersebut sering dengan tekanan yang bertahap sesuai dengan kemampuan otot. Jika ingin melatih Otot bisep lengan anda, maka lengan anda harus di latih dengan memberikan tekanan supaya otot tersebut berkontraksi sesuai dengan kemampuan otot anda. Dengan frekuensi yang baik, maka kekuatan otot akan bertambah, sehingga mulai kencang, dan semakin terbentuk. Demikian juga untuk otak kita, masih ingat waktu kita kecil di ajarkan hapalan matematika, di mana 1 + 1 = 2, 2 + 2 = 4, dst. Sehingga operasi aritmatika sampai level tertentu dapat di kerjakan dengan cepat. Cara tersebut termasuk melatih otak kita, tapi masih banyak cara yang lain jika anda kurang suka matematika. "Think" yup... that's the right word... Berpikir... Berpikir adalah suatu hal yang melatih otak kita.

Berpikir tentang apa? Masalah hidupku sudah banyak, ga ada waktu untuk berpikir2 seperti itu. Ya, sering sekali mendengar kalimat demikian, juga kalimat yang satu ini. "I'm too bussy. I don't have time for playin arround, or do something like that.". Ya, kembali ke tulisan saya sebelumnya, jika anda berpikir demikian maka perasaan anda juga akan merasakan demikian, sehingga sikap dan tindakan anda akan berlaku demikian juga. Semua manusia memiliki waktu yang sama, dari manusia multi milyuner dan manusia super miskin yang mencari sesuap nasi dari belas kasihan orang lain. Semua memiliki 24 Jam sehari.

Setelah membaca beberapa buku, banyak sekali orang yang sukses meluangkan waktu khusus untuk berpikir, dan menjadikannya kebiasaan. Sehingga banyak sekali ide hebat yang dapat di pikirkan. Jika David Beckham dapat melakukan tendangan yang sangat akurat, itu karena latihan dan kerja kerasnya sehingga dia dapat menendang sedemikian hebatnya, maka otak kita pun dapat melakukannya.


Sulit dong?? Ya, memang tidak mudah, tetapi semua orang dari berbagai usia bisa melakukannya. Perlu konsisten dan persisten untuk melakukannya. Luangkan waktu khusus untuk berpikir tentang apa yang anda inginkan, dan strategi perencanaan untuk mendapatkannya. Rencana yang baik akan membantu pelaksanaan yang baik pula. Nothing to loose right?


Selamat mencoba,

No comments: