Saturday, January 22, 2005

Feeling Needed


Merasa dibutuhkan, suatu topik yang g coba angkat sebagai bahan tulisan kali ini.

Semalaman setelah membaca buku, 5 bahasa kasih, dan coba mencocokkannya dengan kehidupan g, g merasa ada satu yang g rasa agak unik. Setiap kali g sayang dengan seseorang, g selalu mencoba memberikan apa saja yang di butuhkannya yang ada pada diri g. Dengan di butuhkan seperti itu, g merasa sebagai seorang cowok yang hebat, karena bisa memberikan apa yang di butuhkan olehnya.


Rasanya bangga bisa memberikannya, khususnya kepada orang yang kita sayangi.Feels like a hero... ya mungkin g bukan Clark Kent, atau Batman yang benar-benar Super Hero, yang punya kemampuan khusus. Tetapi tetap saja g merasa klo g itu special, karena bisa memberikan apa yang di butuhkan olehnya. Dengan memberikan apa yang dibutuhkan, g juga merasa menyayanginya. Ternyata, selama ini g salah besar menilai bahasa kasih g sendiri. Benar sih, bahasa kasih yang kita kenal adalah bahasa kasih yang di berikan oleh orang tua kita. Orang tua g, khususnya mama, memberikan pelayanan kasih kepada anak-anaknya. Dengan melayani anak2nya, seperti menyediakan masakan untuk kami, menyediakan susu hangat / dingin, juga merawat cucu-cucunya yang masih lucu-lucunya, yang sebentar lagi akan bertambah 1 lagi.

Well, sometimes... perasaan dibutuhkan itu bisa menjadi senjata makan tuan juga sih, namanya juga manusia, gak ada yang sempurna kan. Terkadang ingin rasanya ketika sedang membutuhkan, dan tidak mendapatkannya, rasanya seperti tidak di hargai.

Manusia memang haus akan penghargaan. Kata terima kasih yang tulus, dan pujian nilainya bisa tinggi sekali, seperti yang di katakan oleh Mark Twain, "Saya bisa hidup selama dua bulan dengan pujian yang tulus". Wah.. klo benar kata Mark, berarti dalam setahun kita cuma butuh 6x pujian tulus yah, baik utk diri sendiri, maupun orang lain. Tapi, klo buat pasangan sendiri, mungkin perlu lebih kali ya...

Balik lagi ke perasaan merasa di butuhkan, gimana klo suatu saat g tidak lagi di butuhkan? Waduh... gawat... g merasa kaya jadi manusia yang ga berguna sedunia. Wah, klo dipikir2 dengan kerjaan bisa gawat juga ya... g bisa terancam post power syndrom nih nantinya. Harus cari ban serep segera nih, supaya ga kena post power syndrom, apalagi klo karier di kantor uda ok, truss terjadi down sizing, dan karena gaji yang besar, maka nama g ada di top one list utk di PHK.

Rasa-rasanya, g blm mengenal diri g sendiri dengan baik deh, mengartikan bahasa kasih sendiri aja salah coba.... fiuuuh... untung sadarnya sekarang.... Memang butuh waktu dan usaha untuk mengenal diri sendiri. Klo ga semalaman baca buku itu dan sambil merenungkan apa yang terjadi juga g gak bakalan sadar.

Setelah buku itu habis, buku selanjutnya dan dynamic living seminar harus segera di baca dan di dengarkan, serta di renungkan lagi...
Semoga saja ini cepat berlalu, dan imanku menjadi kekuatan utamanya, Amin.

1 comment:

Anonymous said...

Kuncinya adalah: jangan melakukan sesuatu karena mengharap sesuatu =) Tanpa pamrih. Ikhlas aja. Kalaupun harus diniatkan niatkan karena ALLAH semata. Hanya mengharap ridha-Nya. Mengharap kepada makhluk pasti lelah, mengharap kepada Sang Pencipta makhluk pasti tak akan menyesal karena pasti didengar, hanya masalah pengabulannya tentu Tuhan punya rahasia. Bisa langsung saat ini, bisa ditunda tuk nanti, atau digantikan dengan menghindarkan kita dari sesuatu yang mungkin saja buruk bagi kita diganti dengan lebih baik. Itu rahasia ALLAH. Tetaplah positive thinking, berbaik sangka pada-Nya.

Jangan mengharap dengan kita memberi seseorang cinta kita, ia pasti akan membalas dengan cinta yang sama. Bahasa cinta berbeda dengan bahasa materi. Bukan 1+1=2 berlaku di sini. Cinta bukan jual beli, bukan masalah berapa loe bisa tawarkan dari diri loe untuk dia beli dengan harga cinta. Gaya gravitasi cinta sentrifugal sekaligus sentripetal. Kadang sulit dimengerti. Tapi cinta tidak bisa dipaksakan. Seperti mencoba membenamkan balon dalam air. Hanya akan bikin mental. Sebaiknya QT belajar Tai Chi, supaya bisa mengalir mengikuti gerak lawan, meminjam tenaga lawan, mengubah jadi tenaga, mengalah untuk menang dan menang tanpa mengalahkan, lho apa sich???? ^^;

Esensi dari mencinta adalah untuk memberi dan memberi dan memberi. For me, loving is 'bout GIVING and FORGIVING. The thing's S long S I Kn GIVE! No matter how much would I gain by loving her, S long S I Kn give, I'd B happy enough! I don't care if she would love back or go to hell (gubrak dech!! ^^; BEEEEPPP!!!) simply S long S I Kn give! =) Seperti sinar mentari yang merata memberi sinar ke bumi, tanpa pilih kasih, pancarkan saja sinar dirimu! Tunjukkan semua kebaikan hati, yang tulus dan ikhlas tanpa ada pamrih. Hati yang beresonansi dalam frekuensi yang sama pasti akan menjawab gelombang cinta yang terpancar, hehehehe, maklum dulu anak IPA! ^^;v

Yet, ketika satu sayap cinta patah, that's when we no longer Kn give, biarkan sayap cinta yang tinggal sebelah tetap mengepak indah, try FORGIVE her!! Maafkanlah. Bukan salahnya jika dia tak mencintai kita. Cinta tak bisa dipaksa. Cinta adalah akar dari kecocokan di hati. Ini kata Kahlil Gibran ^^; Someday later U'll find exact heart that is half your soul and life, but till then don't you live in half, live your life full to the fullest! Seperti matahari yang udah bermilyar2 tahun bersinar terus memperbaharui partikel dalam dirinya, kita pun sebagai manusia harus terus memperbaharui diri kita, keep on improving, be better! Barangkali dengan kita menjadi lebih baik kita pun akan menemukan seseorang yang lebih baik yang memang tengah dipersiapkan-Nya untuk kita, hanya tinggal menunggu frekuensi yang tepat untuk dipertemukan! So stay tune to keep improving!! ^____^;v All best wishes...

Go RIVALRY!! L@'s g@ B@'r!!
CIA YOU! CIA YOU!! =D

Still me,
Ur @rnal RIVAL =) Hehehehe...